Direktori  

   

Dosen FTIK jajal MAXQDA dalam FGD Academic Writing Dosen berbasis Big Data di Yogyakarta

Pada Hari Rabu-Jumat, 27-29 Juli 2022, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung mengadakan FGD Academic Writing Dosen Berbasis Big Data.
 
Acara yang dihelat di Hotel Grand Mercure Yogyakarta ini diikuti oleh seluruh Pengelola FTIK UIN SATU Tulungagung. Hadir Dekan Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I., beserta para Wakil Dekan, para Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan, Koordinator Program Studi, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta perwakilan dari berbagai unit kerja di UIN SATU Tulungagung.
 
Dalam sambutannya, dekan memberikan dorongan bagi pada dosen untuk lebih proaktif dalam Tridharma Perguruan Tinggi. 
“Para dosen di era mataverse ini, harus lebih aktif dan produktif kedepannya,” ujar Dekan Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I.
“Lebih ditingkatkan lagi penelitian dan pengabdiannya, karena kita sudah jadi UIN sehingga harus berdaya saing sampai tingkat internasional,” imbuh dekan yang sekaligus sebagai Pengasuh PP Ulul Albab Balirejo Yogyakarta ini.
 
Tema yang diambil pada FGD kali ini menarik karena menggunakan frasa ‘big data’. Frasa ini dapat diartikan sebagai istilah umum untuk segala himpunan data dalam jumlah yang sangat besar, rumit, dan tak terstruktur, sehingga menjadikannya sukar diolah manakala hanya menggunakan tools manajemen pangkalan data konvensional atau aplikasi pengolah data manual. 
 
Maka dari itu untuk mengelaborasi antara akademis dengan big data diperlukan suatu terobosan agar dosen memiliki skill pengolahan big data dengan dibantu aplikasi yang mutakhir.
 
M. Zulkarnain dan Alfon Satria Harbi pemateri yang mengisi FGD memberikan alternatif pandangan dalam pemrosesan big data tersebut. 
 
Pada hari pertama sampai hari ketiga diberikan materi secara berurutan tentang (1) pengenalan mix-method dan pengenalan MAXQDA dalam analisis data; (2) Descriptive, Analaytic, dan Diagnostic Courses with MAXQDA; dan (3) Prescriptive Courses with MAXQDA.
 
“MAXQDA sendiri adalah adalah software praktis untuk pemrosesan dan analisis teks yang kompleks,” ungkap M. Zulkarnain.
 
Alfon Satria menambahkan bahwa MAXQDA versi pertama hingga sekarang, program ini menjadi pilihan pertama para peneliti di berbagai bidang keilmuan. “Umpan balik pelanggan dan sejarah program, MAXQDA memiliki reputasi di bidang analisis teks di dunia,” tutur dosen yang mengajar di kampus Jakarta ini.
 
Dari rangkaian acara FGD tersebut diharapkan akan memberikan pemantapan skill dosen dalam mengolah dan menyajikan data penelitan agar lebih legitimate dan kredibel. Dengan Maxqda dosen sebagai peneliti dan akademisi bisa menarik data yang bersumber dari digital dan dianalisis dengan berbagai perspektif. Hal ini menambah skill dan kompetensi para dosen di lingkungan FTIK untuk mengasah, menguatkan, dan meningkatkan akademiknnya di era metaverse. 
Semoga FGD Academic Writing Dosen Berbasis Data ini bermanfaat untuk kita semua.
   
© Tarbiyah IAIN Tulungagung